TANTANGAN BERCOCOK TANAM PADI DI MUSIM HUJAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
Di musim hujan yang ekstrim ini sangat
berpengaruh sekali terhadap pola tanam padi sawah, terutama di Kecamatan
Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Musim hujan yang sedianya mulai di awal
bulan September ternyata mundur hingga menjelang akhir bulan Oktober.
Hal ini memaksa banyak petani di wilayah Kecamatan Kaliwungu harus
memundurkan jadwal tanam padi sawah yang tadinya pertengahan bulan
September sudah mulai tanam karena debit air yang kurang, menjadi tanam
di bulan Desember bahkan di bulan Januari tahun 2013. Namun musim yang
ditunggu pun datang di pertengahan bulan Oktober, namun kedatangan musim
hujan tidak serta merta membawa kebahagiaan bagi petani di Kaliwungu,
meskipun hujan datang kondisi debit air dari Kedung Pengilon masih belum
stabil dan juga harus berbagi air di beberapa desa yang diperparah
dengan banyaknya kerusakan sepanjang hulu hingga hilir membuat banyak
petani masih menunda musim tanam hingga aliran air lancar.
Petani pun mulai menanam padi di awal
bulan Desember, namun pada bulan tersebut hujan mulai deras hal ini
membuat beberapa sawah terkena dampak banjir sehingga beberapa petani
menanam padi memasuki bulan Januari 2013. Sepanjang bulan Desember 2012
dari hasil pantauan PPL dan mantri tani setempat tercatat kurang lebih
50 Ha sawah tergenang banjir dan harus memundurkan musim tanam sesudah
air surut. Pengaruh cuaca juga memicu hama keong dan wereng serta
penyakit blas.
Memang tidak mudah bagi Masyarakat
Kaliwungu pada khususnya dan masyarakat petani pada umumnya akibat
pengaruh cuaca dan kondisi alam setempat yang rentan terhadap banjir
akibat cuaca ekstrim. Untuk itu diperlukan upaya-upaya pencegahan
terhadap musim hujan yang ekstrim antara lain :
1. Pembenahan dan perbaikan saluran air diperlukan kerjasama dengan Dinas Pengairan setempat.
2. Pemakaian benih yang tahan terhadap air, baru-baru ini telah diperkenalkan Padi Varietas Inpara.
3. Gilir Varietas benih mencegah hama endemik di musim penghujan serta mengusahakan benih yang tahan terhadap blas.
4. Update informasi mengenai curah hujan
yang akan datang sehingga memungkinkan petani untuk bersiap-siap karena
perkiraan waktu yang tepat akan berpengaruh terhadap tanaman.
Pemerintah melalui BMKG dan dinas setempat harus mulai memberikan
informasi yang akurat mengenai hal ini.
5. Penanaman padi sesuai PTT (Pengelolaan tanaman terpadu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar