JAJAR LEGOWO
BUDIDAYA PADI SISTEM JAJAR LEGOWO
Cara
tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik produksi yang
memungkinkan tanaman padi dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi
serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian
organisme pengganggu tanaman.Padi yang merupakan tanaman pangan
utama penduduk, sebagian besar diproduksi di lahan sawah. Belum
optimalnya produktivitas padi lahan sawah antara lain karena serangan
hama, penyakit dan gulma. Melalui perbaikan cara tanam padi dengan sitem
jajar legowo diharapkan selain dapat meningkatkan produksi,
pengendalian organisme pengganggu dan pemupukan mudah dilakukan.
Pengertian
Jajar
Legowo 2 : 1 (40 cm x (20 cm x 10 – 15 cm)) adalah salah satu cara
tanam pindah sawah yang memberikan ruang (barisan yang tidak ditanami)
pada setiap dua barisan tanam, tetapi jarak tanam dalam barisan lebih
rapat yaitu 10 cm tergantung dari kesuburan tanahnya.
Pada
tanah yang kurang subur kebiasaan petani tanam cara tegel 20 cm x 20
cm, menggunakan jarak tanam dalam barisan 10 cm. Pada tanah dengan
kesuburan sedang kebiasaan petani tanam cara tegel 22cm x 22 cm, jarak
tanam dalam barisan 12, 5 cm. Pada tanah yang subur 25 cm x 25 cm, jarak
tanam dalam barisan 15 cm.
Tujuan
Tujuan dari cara tanam jajar legowo 2 : 1 adalah :
- Memamfaatkan radiasi surya bagi tanaman pinggir.
- Tanaman relatif aman dari serangan tikus, karena lahan lebih terbuka.
- Menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam biasa.
- Populasi tanaman bertambah 30 %.
- Pemupukan lebih efisien.
- Pengendalian hama penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan daripada cara tanam biasa.
Teknik Penerapan
a. Pembuatan baris tanam
Lahan
sawah yang sudah siap ditanami, 1 – 2 hari sebelum tanam air dibuang
sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Tujuan air dihilangkan adalah
untuk dapat membentuk garis-garis tanam secara jelas. Dengan menggunakan
alat pembuat garis jajar legowo 2 : 1 (Atajale 2 : 1), dibuat garis
tanam 40 cm x ( 20 cm x 10 cm) dengan cara menarik atajale pada lahan
yang akan ditanami. Arah baris tanam sebaiknya sesuai dengan arah aliran
air pegairan.
b. Tanam
Bibit
padi umur kurang dari 21 hari sebanyak 1-2 bibit ditanam pada
perpotongan garis-garis yang terbentuk, dengan cara maju atau mundur
sesuai kebiasaan regu tanam.
Teknik Pemeliharaan Tanaman
a. Pemupukan
Pemupukan
dilakukan secara alur pada tempat yang berjarak 20 cm dan posisi yang
memupuk pada tempat yang berjarak 40 cm. Dengan cara ini hanya 40 % dari
lahan yang diberi pupuk dan pupuk terkosentrasi sepanjang tempat yang
berjarak 20 cm, serta pupuk lebih dekat denga perakaran sehingga dapat
dimamfaatkan oleh tanaman secara maksimal.
b. Penyiangan
Pada
cara tanam ini penyiangan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan
landak/osrok cukup satu arah yaitu searah dalam barisan dan tidak perlu
dipotong sepertimpada cara tanam bujur sangkar (2 arah). Jarak tanam
dalam barisan 10 cm tidak perlu dilakukan penyiangan karena gulma akan
kalah berkompetisi dengan pertumbuhaan tanaman padi. Dengan cara tanam
ini, biaya penyiangan dapat di tekan sampai 50 %.
c. Pengendalian Hama dan Penyakit
Adanya
lorong-lorong yang berjarak 40 cm sinar matahari dan sirkulasi udara
dapat berjalan optimal dan kelembaban dapat ditekan sehingga
perkembangan hama/penyakit dapat diminimalisir. Disamping itu, kegiatan
pemamtauan dan pelaksanaan pengendalian penyakit dapat lebih mudah
dilaksanakan
Bagus banget artikelnya, sangat bermanfaat
BalasHapuscappucino cincau