LEGOWO
Legowo adalah cara
tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian
diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½
kali jarak tanaman pada baris tengah.
Cara tanam jajar legowo
untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu:
legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari
hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah
tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah
berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1.
Pengertian jajar legowo 4
: 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1
barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam
>2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak
tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada
barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan
kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris
pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan.
Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar
barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan
berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20
cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan
varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya.
Jarak tanam untuk padi yang sejenis dengan varietas IR-64, seperti
varietas Ciherang cukup dengan jarak 20 cm, sedangkan untuk varietas
padi yang punya penampilan lebih lebat dan tinggi perlu diberi jarak
tanam yang lebih lebar misalnya antara 22,5 - 25 cm. Demikian juga pada
tanah yang kurang subur cukup digunakan jarak tanam 20 cm, sedangkan
pada tanah yang lebih subur perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar
misalnya 22,5 cm atau pada tanah yang sangat subur jarak tanamnya 25 cm.
Pemilihan ukuran jarak tanam bertujuan agar mendapat hasil yang
optimal.
TUJUAN LEGOWO
Tujuan cara tanam legowo adalah :
1.
Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian
pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman,
maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga
akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
2. Mengurangi
kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif
terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan
serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan
semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4.
Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit.
Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama /
penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
5.
Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman
akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan
memberikan harapan peningkata produktivitas hasil.
TEKNIK PENERAPAN
1. Pembuatan Baris Tanam
Persiapkan
alat garis tanam dengan ukuran jarak tanam yang dikehendaki. Bahan
untuk alat garis tanam bisa digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia
serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami, 1-2 hari
sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan
macak-macak. Ratakan dan datarkan sebaik mungkin. Selanjutnya dilakukan
pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat
garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali
yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.
2. Tanam
Umur
bibit padi yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1-3
bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara
laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang tanam
bisa terlihat dengan jelas. Namun apabila kebiasaan tanam mundur juga
tidak menjadi masalah, yang penting populasi tanaman yang ditanam dapat
terpenuhi. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo,
populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2
lubang tanam yang tersedia.
3. Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dengan cara tabur. Posisi orang yang melakukan pemupukan
berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke
kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan
pemupukan 2 barisan legowo. Khusus cara pemupukan pada legowo 2 : 1
boleh dengan cara ditabur di tengah alur dalam barisan legowonya.
4. Penyiangan
Penyiangan
bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang
seperti landak/gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang,
cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu dipotong
seperti penyiangan pada cara tanam bujur sangkar. Sisa gulma yang tidak
tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa disiang dengan
tangan, bahkan sisa gulma pada barisan pinggir legowo sebenarnya tidak
perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan
pertumbuhan tanaman padi.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada
pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau
handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan
legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata,
sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar